1. Rentabilitas
Rentabilitas
suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara
laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan
laba tersebut. Dengan kata lain rentabilitas adalah kemampuan
suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode
tertentu (Bambang Riyanto, 1997, hal 35).
Adapun
cara penilaian Rentabilitas adalah :
a.
Rasio Rentabilitas Ekonomi (Earning Power)
Rentabilitas
ekonomi ialah perbandingan antara laba usaha dengan modal
sendiri dan modal asing yang dipergunakan untuk
menghasilkan laba tersebut dan dinyatakan dalam
persentase (Bambang Riyanto, 1997, hal 36).
Modal
yang diperhitungkan untuk menghitung rentabilitas
ekonomi hanyalah modal yang bekerja didalam
perusahaan (Operating Capital / Assets). Demikian pula laba yang
diperhitungkan untuk menghitung rentabilitas
ekonomi hanyalah laba yang berasal dari operasi
perusahaan, yaitu yang disebut laba usaha
(Net Operating Income).
Rumus :
Rentabilitas
Ekonomi = Net Operating Income
X 100 %
Operating Capital / Assets
Tinggi
rendahnya rentabilitas ekonomi ditentukan oleh dua
faktor yaitu :
-
Profit Margin, yaitu perbandingan antara
“Net Operating Income”, dengan “Net Sales”, perbandingan mana
dinyatakan dalam persentase.
- Turnover
of Operating Assets (Tingkat perputaran aktiva
usaha), yaitu kecepatan berputarnya operating asets
dalam suatu periode tertentu.
b.
Rentabilitas modal sendiri
Rentabilitas
modal sendiri atau sering juga dinamakan rentabilitas usaha
adalah perbandingan antara jumlah laba yang
tersedia bagi pemilik modal sendiri disatu
pihak dengan jumlah modal sendiri yang menghasilkan
laba tersebut dilain pihak (Bambang Riyanto, 1997, hal 44).
Rumus
:
Rentabilitas Modal
Sendiri = EAT X 100 %
Modal Sendiri
2. SOLVABILITAS
Solvabilitas perusahaan
menunjukan kemampuan perusahaan dalam memenuhi semua kewajiban finansiilnya
jika dilikuidasikan. Bila sebuah perusahaan dilikuidasikan, apakah kekayaan yang dimiliki
perusahaan tersebut cukup untuk memenuhi seluruh utang-utangnya. Jadi,
solvabilitas dimaksudkan sebagai kemampuan statu perusahaan membayar semua
utang-utangnya.
Berbagai literatur
sepakat bahwa solvabilitas sebuah perusahaan dapat dilihat pada neracanya.
Namur terjadi silang pendapat dalam persoalan neraca mana yang digunakan?
Neraca likuidasi atau neraca operasional sehari-hari. Sebenarnya bila
berdasarkan neraca likuidasi pun ádalah tidak salah, karena dalam menentukan
solvabilitas mayoritas menggunakan nilai penjualan atau nilai likuidasi dari
aktiva. Dan juga tidak salah bila menganut opini kontinuitas, komplementaritas
dari preusan yang tidak lain solvabilitas berbasis nilai sebenarnya dari aktiva
yang dimiliki preusan dalam keadaan operasi.
Solvabilitas perusahaan
diukur dengan membandingkan aktiva di satu sisi dengan jumlah utang-utang di
sisi lain. Cara lain dikemukakan dapat berdasarkan pada perbandingan modal
sendiri sebagai kelebihan aktiva dari utang-utang dengan jumlah total utang.
Solvabilitas preusan tidak terlupa adalah tidak melibatkan intangible asset
dalam perhitungannya.
Bila jumlah utang
bertambah, jumlah dari exceso value secara absolut akan tetap. Hal tersebut,
karena bertambahnya utang disertai dengan bertambahnya aktiva. Akan tetapi
dalam angka tidak absolut atau persentasenya telah terbukti semakin kecil. Itu
karena solvabilitas perusahaan tidak lain rasio antara aktiva dengan utang,
maka solvabilitas diubah melalui dua cara.
Cara pertama, menambah aktiva tanpa menambah
utang atau menambah aktiva relatif lebih besar daripada tambahan utang.
Debt to total asset ratio(DR) = Total
hutang x100%
Total aktiva
|
Cara yang kedua ialah
mengurangi utang tanpa mengurangi aktiva atau dengan kata lain mengurangi utang
relatif lebih besar dari berkurangnya aktiva.
Debt to equity ratio (DER) = Total
hutang x 100%
Ekuitas
|
Cara pertama maupun cara
kedua dalam penggunannya terungkap memerlukan tambahan modal sendiri. Ini
berarti, tambahan modal sendiri pada cara pertama ditambahkan untuk aktiva,
sedangkan pada cara kedua dipergunakan untuk mengurangi utang. Solvabilitas
perusahaan dengan mudah diingat dan lama bersemayam dalam benak dengan
mengingat sepatah kalimat, "Rasio aktiva dengan utang".